Assalamualaikum!!! Pernah gak sih
kalian bermalas-malasan dalam belajar? Apa yang menyebabkan metode pembelajaran
kalian mengalami naik turun? apa karena malas atau ada faktor internal yang menyebabkannya? semua itu karena motivasi belajar kita! Nah kali
ini saya akan meng-share kepada sahabat readers mengenai apa itu motivasi dan
motivasi belajar dalam dunia psikologi pendiidkan! Gak sabar?? Yuk kita bahas
APA ITU MOTIVASI ?
Motivasi adalah proses yang memberi
semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang penuh energy,
terarah dan bertahan lama.
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk
mengerahkan dan menjaga tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan
pengertian dari motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri
seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan (Frederick J.Mc.Donald dalam H Nashar, 2004:39). Motivasi
belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara
optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif
(Abraham Maslow alam H.Nashar, 2004:42)
Jadi, bisa disimpulkan bahwa motivasi
adalah dorongan atau rangsangan psikologis seseorang untuk belajar
secara sungguh-sungguh, penuh konsentrasi sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
Contoh :
Lance Amstrong adalah pembalap sepeda yang hebat tetapi
kemudian dia di diagnosis mengidap penyakit kanker pada 1996. Peluang
kesembuhannya diperkirakan kurang dari 50% saat pembalap itu mengikuti
kemoterapi dan emosinya memburuk. Akan tetapi, lance pulih dari penyakit itu
dan bertekad untuk memenangkan lomba tour de france sejauh kurang lebih 2.000
mil, sebuah lomba balap sepeda paling bergengsi di dunia, hari demi hari lance
berlatih keras dan terus bertekad memenangkan lomba sepeda itu. Lance kemudia
menang lomba balap sepeda tersebut bukan hanya sekali tetapi empat kali
menjuarai lomba tersebut.
a.
Perspektif tentang motivasi
Perspektif psikologis menjelaskan
motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Di
bawah ini di bahas tentang 4 perspektif yaitu behavioral, humanistis,
kognitif,sosial.
a.
Perspektif Humanistik
Perspektif humanistik
menitik beratkan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian,
kebebasan untuk memilih tujuan mereka. Perspektif ini berhubungan erat dengan pandangan Abraham
Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu
sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
b. Perspektif
Kognitif
Menurut perspektif
kognitif, pemikiran murid akan mengarahkan motivasi mereka. Minat ini berfokus
pada ide-ide motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka
(persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalaan, terutama persepsi
bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi), dan keyakinan mereka bahwa
mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif.
Jadi, perspektif
behavioris memandang motivasi sebagai konsekuensi dari insentif eksternal,
sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya
tidak dilebih-lebihkan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar murid diberi
lebih banyak kesempatan dan tanggung-jawab untuk mengontrol prestasi mereka
sendiri.
c.
Perspektif Sosial
Kebutuhan
afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain
secara aman, yaitu kebuthuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta
diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Kebutuhan
afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama
teman, kawan dekat,keterikatan mereka dengan orangtua, dan keinginan untuk
menjalin hubungan positif dengan guru.
Contoh: Seorang mahasiswa yang senang
berteman dengan mahasiswa lain karena teman-temannya yang baik akan termotivasi
untuk sering datang ke kampus (kuliah) karena ia merasa nyaman saat dia bersama
teman-temannya dan itu dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
d. Perspektif
Behavioral
Perspektif
behavioral menitik beratkan pada reward dan punishment eksternal sebagai kunci
dalam menentukan motivasi seseorang. Insentif adalah
peristtiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memeotivasi perilaku
seseorang. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat
menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada
perilaku yang baik dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer
dkk, 2000).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR
Ada beberapa faktoryang mempengaruhi proses
dan hasil belajar (Ahmadi, 2005), yaitu:
a. Faktor raw
input (faktor siswa itu sendiri) dimana tiap anak memiliki kondisi
yang berbeda-beda dalam kondisi sosiologis dan kondisi psikologis.
b. Faktor environmental
input (faktor lingkungan) baik lingkungan alami maupun lingkungan
sosial.
c. Faktor instrumental
input, yang didalamnya antara lain terdiri dari kurikulum,
program/bahan pengajaran, sarana dan
fasilitas serta tenaga pengajar (guru).
Motivasi
sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan, mendasari,
dan menggerakan perbuatan belajar. Motivasi belajar bisa menurun akibat ambisi
orang tua atau sistem peringkat di sekolah. Motivasi menggerakan
individu,mengarahkan tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling
berguna bagi kehidupan
idividu.
Mempelajari
motivasi maka akan ditemukan mengaapa individu berbuat sesuatu karena motivasi individu
yidak dapat diamati secara langsung, sedangkan yang dapat diamati adalah
manifestasi dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada
individu setidaknya akan menjadi mendekati kebenaran apa yang menjadi
motivasi individu bersangkutan.
MOTIVASI BERPRESTASI
Motivasi merupakan suatu
istilah yang menunjukkan pada kekuatan tarikan dan dorongan, yang akan
menghasilkan kegigihan perilaku yang diarahkan untuk mencapai tujuan.
Motivasi dan motif sering dipakai dengan pengertian yang sama (Morgan, dalam Sukadji 1993). Menurut
Santrock (2007) motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan
kegigihan perilaku.
McClelland (dalam
Djiwandono, 2002) mengemukakan bahwa manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungannya sering sekali dipengaruhi oleh berbagai motif. Motif tersebut berkaitan dengan keberadaan
dirinya sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial yang berhubungan
dengan lingkungannya. Motif yang dikemukakan oleh McClelland salah satunya
yaitu motivasi untuk berprestasi.
Motif untuk berprestasi (achievement motive)
adalah motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam
bersaing dengan suatu ukuran keunggulan (standard
of excellence), baik berasal dari standar prestasinya sendiri (autonomous
standars) diwaktu lalu ataupun prestasi orang lain (social comparison
standard). McCleland secara terperinci pada teori motivasi berprestasinya
yang dikutip Basuki (2007) menyatakan “motivasi berprestasi
bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas dengan sebaik- baiknya agar mencapai prestasi
dengan predikat terpuji”.
Berdasarkan uraian diatas motivasi
berprestasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai motif
yang mendorong siswa untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing di bidang
akademis dengan suatu ukuran keunggulan (standard of excellence).
Jika disekolah motivasi berprestasi adalah dorongan
pada diri seseorang baik itu dari dalam ataupun dari
luar untuk
melakukan aktivitas berupa belajar
dan aktivitas lainnya dengan semaksimal mungkin dan bersaing berdasarkan
standar keunggulan agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji atau
predikat unggul.
PERANAN ATAU MANFAAT MOTIVASI
1. Membuat
anak bersemangat dalam belajar.
2. Mata
pelajaran yang duluhnya tidak disukai murid bias menjadi mata pelajaran yang paling
disukainya.
3. Anak
menjadi lebih kreatif dalam belajar, misalnya menyusun jadwalnya dengan baik
dan benar.
4. Anak
menjadi rajin dalam mengerjakan tugas, membaca,menulis dan sebagainya.
5. Membuat
anak menjadi lebih aktif.
6. Dengan
memotivasi anak kita tidak perlu memaksakan si anak dalam belajar. Karena melalui
motifasi yang baik dan benar dengan sendirinya si anak akan belajar karena didorong
oleh motivasi.
7. Guru
tidak perlu menggunakan kekerasan dalam menyuruh anak untuk belajar,cukup
dengan memotivasi anak tersebut.
8. Tanpa
di awasi oleh guru atau pun orang tua si anak dapat belajar dengan baik.
9. Dengan
motivasi siswa akan mengetahui dengan jelas makna dalam belajar.
10. Anak
akan lebih fokus dalam mengembangkan kemampuannya atau pun bakatnya.
11. Anak
akan mengurangi sikap yang kurang menguntungkan atau kurang baik, misalnya
bermain atau menonton tv.
12. Anak
yang gagal mengerjakan sesuatu, tidak akan menyerah dan mencobanya lagi dengan
adanya dorongan motivasi (pantang menyerah). Dengan melihat daftar manfaat atau
peranan motivasi itu dapat disimpulkan bahwa ternyata motivasi itu sangat berperan dalam
proses belajar. Kita bias bayabgkan kalau dalam proses belajar tidak ada yang
namanya motivasi, siswa akan malas dan tidak bersemangat dalam belajar.
Motivasi belajar tidak hanya penting bagi peserta didik
akan tetapi penting juga bagi pendidik.
Pentingnya Motivasi Belajar Bagi
Peserta Didik Sebagai Berikut :
1.
Menyadarkan kedudukan pada awal belajar , proses dan hasil akhir .
2.
Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar.
3.
Mengarahkan kegiatan belajar
4.
Membesarkan semangat belajar
5.
Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
Manfaat Motivasi Bagi Pendidik :
1. Membangkitkan
, meningkatkan dan memelihara semangat peserta didik untuk belajar sampai
berhasil
2. Mengetahui
dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
3. Meningkatkan
dan menyadarkan pendidik untuk memilih satu diantara bermacam- macam peran.
4. Memberi
peluang pendidik untuk “ Unjuk Kerja ”
E.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Proses
pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut
kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa.
Berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
a. Memperjelas
Tujuan yang
Ingin Dicapai
b. Membangkitkan
Minat Siswa
c. Ciptakan
Suasana yang
Menyenangkan Dalam Belajar
d. Mengguanakan
Variasi Metode Penyajian yang Menarik
e. Berilah
Pujian yang
Wajar Setiap Keberhasilan Siswa
f. Berikan Penilaian
g. Berilah Komentar Terhadap Hasil Pekerjaan Siswa
0 komentar:
Posting Komentar