Sabtu, 08 April 2017

Assalamualaikum!!! Pernah gak sih kalian bermalas-malasan dalam belajar? Apa yang menyebabkan metode pembelajaran kalian mengalami naik turun? apa karena malas atau ada faktor internal yang menyebabkannya? semua itu karena motivasi belajar kita! Nah kali ini saya akan meng-share kepada sahabat readers mengenai apa itu motivasi dan motivasi belajar dalam dunia psikologi pendiidkan! Gak sabar?? Yuk kita bahas



APA ITU MOTIVASI ?
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama.
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan pengertian dari motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J.Mc.Donald dalam H Nashar, 2004:39). Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow alam H.Nashar, 2004:42)
Jadi, bisa disimpulkan bahwa motivasi adalah  dorongan atau rangsangan psikologis seseorang untuk belajar secara sungguh-sungguh, penuh konsentrasi sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Contoh :
 Lance Amstrong adalah pembalap sepeda yang hebat tetapi kemudian dia di diagnosis mengidap penyakit kanker pada 1996. Peluang kesembuhannya diperkirakan kurang dari 50% saat pembalap itu mengikuti kemoterapi dan emosinya memburuk. Akan tetapi, lance pulih dari penyakit itu dan bertekad untuk memenangkan lomba tour de france sejauh kurang lebih 2.000 mil, sebuah lomba balap sepeda paling bergengsi di dunia, hari demi hari lance berlatih keras dan terus bertekad memenangkan lomba sepeda itu. Lance kemudia menang lomba balap sepeda tersebut bukan hanya sekali tetapi empat kali menjuarai lomba tersebut.
a.      Perspektif tentang motivasi
Perspektif psikologis  menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Di bawah ini di bahas tentang 4 perspektif yaitu behavioral, humanistis, kognitif,sosial.
 a.     Perspektif Humanistik
Perspektif humanistik menitik beratkan pada kapasitas murid untuk mengembangkan         kepribadian, kebebasan untuk memilih tujuan mereka. Perspektif ini berhubungan erat    dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan      dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
b.      Perspektif Kognitif
Menurut perspektif kognitif, pemikiran murid akan mengarahkan motivasi mereka. Minat ini berfokus pada ide-ide motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalaan, terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi), dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif.
Jadi, perspektif behavioris memandang motivasi sebagai konsekuensi dari insentif eksternal, sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung-jawab untuk mengontrol prestasi mereka sendiri.
c.       Perspektif Sosial
            Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman, yaitu kebuthuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat,keterikatan mereka dengan orangtua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
Contoh: Seorang mahasiswa yang senang berteman dengan mahasiswa lain karena teman-temannya yang baik akan termotivasi untuk sering datang ke kampus (kuliah) karena ia merasa nyaman saat dia bersama teman-temannya dan itu dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
d.      Perspektif Behavioral
            Perspektif behavioral menitik beratkan pada reward dan punishment eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi seseorang. Insentif adalah peristtiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memeotivasi perilaku seseorang. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang baik dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer dkk, 2000).


   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR
Ada beberapa faktoryang mempengaruhi proses dan hasil belajar (Ahmadi, 2005), yaitu:
      a. Faktor raw input (faktor siswa itu sendiri) dimana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam kondisi sosiologis dan kondisi psikologis.
      b.   Faktor environmental input (faktor lingkungan) baik lingkungan alami maupun lingkungan sosial.
      c.  Faktor instrumental input, yang didalamnya antara lain terdiri dari kurikulum,   
program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas serta tenaga pengajar (guru).
          Motivasi sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan, mendasari, dan menggerakan perbuatan belajar. Motivasi belajar bisa menurun akibat ambisi orang tua atau sistem peringkat di sekolah. Motivasi menggerakan individu,mengarahkan tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi     kehidupan idividu.
          Mempelajari motivasi maka akan ditemukan mengaapa individu  berbuat sesuatu karena motivasi individu yidak dapat diamati secara langsung, sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu setidaknya akan menjadi mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi individu bersangkutan.

  MOTIVASI BERPRESTASI
   Motivasi merupakan suatu istilah yang menunjukkan pada kekuatan tarikan dan dorongan, yang akan menghasilkan kegigihan perilaku yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi dan motif sering dipakai dengan pengertian yang sama (Morgan, dalam Sukadji 1993). Menurut Santrock (2007) motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku.
    McClelland (dalam Djiwandono, 2002) mengemukakan bahwa manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya sering sekali dipengaruhi oleh berbagai motif. Motif tersebut berkaitan dengan keberadaan dirinya sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial yang berhubungan dengan lingkungannya. Motif yang dikemukakan oleh McClelland salah satunya yaitu motivasi untuk berprestasi.
   Motif untuk berprestasi (achievement motive) adalah motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran     keunggulan (standard of excellence), baik berasal dari standar prestasinya sendiri (autonomous standars) diwaktu lalu ataupun prestasi orang lain (social comparison standard). McCleland secara terperinci pada teori motivasi berprestasinya yang dikutip Basuki (2007) menyatakan  “motivasi berprestasi bermakna suatu dorongan  dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan  sebaik- baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji”.
Berdasarkan uraian diatas motivasi berprestasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai motif yang mendorong siswa untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing di bidang akademis dengan suatu ukuran keunggulan (standard of excellence).
Jika disekolah  motivasi berprestasi adalah dorongan pada  diri seseorang baik itu dari dalam ataupun dari luar   untuk melakukan aktivitas berupa belajar dan aktivitas lainnya dengan semaksimal mungkin dan bersaing berdasarkan standar keunggulan agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji atau predikat unggul.

  PERANAN ATAU MANFAAT MOTIVASI

1.            Membuat anak bersemangat dalam belajar.
2.            Mata pelajaran yang duluhnya tidak disukai murid bias menjadi mata pelajaran yang   paling disukainya.
3.            Anak menjadi lebih kreatif dalam belajar, misalnya menyusun jadwalnya dengan baik dan benar.
4.            Anak menjadi rajin dalam mengerjakan tugas, membaca,menulis dan sebagainya.
5.            Membuat anak menjadi lebih aktif.
6.            Dengan memotivasi anak kita tidak perlu memaksakan si anak dalam belajar. Karena melalui motifasi yang baik dan benar dengan sendirinya si anak akan belajar karena  didorong oleh motivasi.
7.            Guru tidak perlu menggunakan kekerasan dalam menyuruh anak untuk belajar,cukup dengan memotivasi anak tersebut.
8.            Tanpa di awasi oleh guru atau pun orang tua si anak dapat belajar dengan baik.
9.            Dengan motivasi siswa akan mengetahui dengan jelas makna dalam belajar.
10.        Anak akan lebih fokus dalam mengembangkan kemampuannya atau pun bakatnya.
11.        Anak akan mengurangi sikap yang kurang menguntungkan atau kurang baik, misalnya bermain atau menonton tv.
12.         Anak yang gagal mengerjakan sesuatu, tidak akan menyerah dan mencobanya lagi dengan adanya dorongan motivasi (pantang menyerah). Dengan melihat daftar manfaat atau peranan motivasi itu dapat disimpulkan bahwa ternyata motivasi itu  sangat berperan dalam proses belajar. Kita bias bayabgkan kalau dalam proses belajar tidak ada yang namanya motivasi, siswa akan malas dan tidak bersemangat dalam  belajar.
 Motivasi belajar tidak hanya penting bagi peserta didik akan tetapi penting juga bagi pendidik.

 Pentingnya Motivasi Belajar Bagi Peserta Didik Sebagai Berikut :
1.      Menyadarkan kedudukan pada awal belajar , proses dan hasil akhir .
2.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar.
3.      Mengarahkan kegiatan belajar
4.      Membesarkan semangat belajar
5.      Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
           
Manfaat Motivasi Bagi Pendidik :
1.      Membangkitkan , meningkatkan dan memelihara semangat peserta didik untuk belajar sampai berhasil
2.      Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
3.      Meningkatkan dan menyadarkan pendidik untuk memilih satu diantara bermacam- macam peran.
4.      Memberi peluang pendidik untuk “ Unjuk Kerja ”
E.     UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
            Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

            a. Memperjelas Tujuan yang Ingin Dicapai 
            b. Membangkitkan Minat Siswa 
            c. Ciptakan Suasana yang Menyenangkan Dalam Belajar
            d. Mengguanakan Variasi Metode Penyajian yang Menarik 
            e. Berilah Pujian yang Wajar Setiap Keberhasilan Siswa 
f. Berikan Penilaian             
g. Berilah Komentar Terhadap Hasil Pekerjaan Siswa             




0 komentar:

Posting Komentar