Banyak yang bilang mahasiswa Psikologi nantinya akan menjadi paranormal, karena mereka bisa menerawang sifat dan kepribadian seseorang. Atau mahasiwa Psikologi nantinya akan bekerja di rumah sakit jiwa saja. Ada juga yang takut karena psikolog dianggap selalu berhubungan dengan orang-orang yang memiliki penyakit gangguan jiwa, seperti skizofrenia.
Kebanyakan stereotip-stereotip yang beredar tentang anak Psikologi itu salah kaprah. Dibilang tukang ramal, temenannya sama orang gila… padahal ya nggak gitu juga. Karena itu, di artikel ini kita akan menelaah sisi lain yang tak banyak orang tahu dari mahasiswa Psikologi. Ini mungkin akan mengubah mindset kamu tentang anak jurusan ini. Atau bisa juga, kamu malah akan kepincut dengan anak Psikologi! :’p
1. Tak Usah Khawatir Dia Tiba-Tiba Gusar, Karena Mahasiswa Psikologi Sudah Pasti Penyabar
Dalam pendidikannya, anak Psikologi dituntut untuk sabar, bukan karena kurikulum dan pelajaran serta teori-teori psikologi yang bejibun, tapi juga karena nanti saat di dunia kerja anak Psikologi akan berhadapan dengan ribuan masalah. Bukan hanya masalah kehidupan pribadinya sendiri, tetapi juga masalah-masalah para kliennya yang bermacam-macam pula.
Memang, di dalam pendidikan sampai di dunia kerjanya nanti, orang-orang dari Psikologi ini memakai kesabaran sebagai kunci utamanya, karena mereka harus teliti dalam kegiatan observasi maupun analisisnya. Anak Psikologi selalu dituntut untuk menggunakan kesabaran yang ekstra tinggi, baik dalam bidang pendidikan, klinis, perkembangan, dan lain-lainnya. Kesabaran anak Psikologi sudah teruji dan terasah, jadi bisa kebayang ‘kan gimana sabarnya anak Psikologi?
2. Tak Usah Cemas Kamu Tak Dimengerti, Karena Anak Psikologi Adalah Pribadi Dengan Kepekaan Tinggi
Anak Psikologi juga bergerak dalam bidang sosial. Dalam kesehariannya, mereka harus sering berinteraksi dengan klien-kliennya dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dalam proses penanganan dan penyembuhan itu, tentunya seorang Psikolog harus bisa menganalisa dari berbagai aspek, termasuk aspek sosialnya.
Dia dituntut untuk selalu peka terhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh klien-kliennya. Karena itulah, anak-anak Psikologi sudah tentu memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi terhadap orang-orang di sekelilingnya. Jangan takut jika suatu saat nanti kamu akan dicuekin. Dia tak akan melakukan hal itu, karena dia sangat peduli dengan hal-hal sederhana yang ada di sekelilingnya.
3. Anak Psikologi Punya Pengetahuan yang Luas. Dengannya, Kamu Tak Akan Kehabisan Bahan Bicara.
Kata siapa anak Psikologi cuma belajar soal sosial saja? Anak Psikologi mempelajari ilmu alam juga, lho! Mereka akan mempertimbangkan dan menilai sesuatu dari dua sudut pandang yang berbeda. Contohnya saja, jika ada klien yang merasakan sakit kepala setiap kali ada masalah yang menimpa mereka, seorang Psikolog tidak langsung memvonis pasien tersebut terkena depresi atau yang lainnya, tetapi mereka juga harus menganalisis melalui keadaan fisiologis klien tersebut.
Dalam perkuliahannya, anak Psikologi belajar ilmu Psikologi dalam pandangan ilmu pengetahuan alam. Seperti ilmu Fisika, Kimia, sampai Biologi dan Matematika. Contoh-contoh mata kuliah yang berhubungan dengan ilmu eksakta itu seperti Psikologi Faal yang membahas tentang fisiologis manusia, anatomi sampai penyakit-penyakit psikologis. lalu ada juga Psikologi Abnormal, Psikologi Klinis sampai Psikometri.
Jika kalian mempunyai pasangan anak Psikologi,jangan takut kehabisan bahan obrolan, karena dari ilmu sosial sampai ilmu eksakta, mereka juga menguasai. Mereka bisa membahas sebuah permasalahan dari dua sudut pandang yang berbeda!
4. Biasa Menghadapi Berbagai Situasi Ekstrem, Anak Psikologi Punya Pengertian Tingkat Tinggi
Gimana nggak pengertian coba, hampir setiap hari mereka mempelajari tentang perilaku manusia. Mulai dari menganalisis perilaku seseorang, bagaimana cara yang baik dalam melakukan sebuah pendekatan terhadap kliennya, hingga mempelajari bagaimana cara memberi pengertian yang baik tentang masalah-masalah klien-nya.
Dari situ kita sudah bisa simpulkan bahwa mereka punya kelebihan dalam memahami kepribadian, sifat, dan keinginanmu. Bahkan jika kamu tidak meminta pun, mereka masih bisa memperhatikan dan menafsirkan keinginanmu lho. Bukan karena dia bisa menerawang seperti layaknya cenayang, tapi itu karena anak Psikologi bisa melihat dan menafsirkan seseorang melalui komunikasi non verbal, seperti gerak-gerik kamu di depan dia sampai pandangan matamu.
5. Jika Kalian Suka Dengan Dunia Entrepreneur, Anak Psikologi Adalah Pasangan Duet yang Paling Serasi Untukmu
Tahukah kalian bahwa seseorang yang berprofesi sebagai staf HRD adalah kebanyakan dari Psikologi? Yup, anak Psikologi juga belajar pelajaran Psikologi Industri dan Organisasi, dimana mereka akan belajar tentang bagaimana seluk beluk dunia bisnis, tentang perekrutan karyawan sampai strategi-strategi yang bisa diterapkan di perusahaan.
Di beberapa Universitas yang masih memakai kepeminatan, ada juga yang menyediakan kepeminatan Psikologi Industri, yang nantinya akan melahirkan calon-calon HRD yang berkompeten.
Kalau kamu saat ini sedang menggeluti bidang entrepreneur, pasangan yang paling cocok untukmu adalah anak Psikologi. Dia akan selalu senantiasa memberikan masukan-masukan yang hebat yang bisa membantumu untuk mengembangkan bisnis yang sedang kamu rintis. Dengannya, kamu bisa menjadi pasangan entrepreneur yang hebat.
maka itu sebagai mahasiswa psikologi kita harus bangga :))))
Waw keren bg infonya makasih��
BalasHapus